Pada hari Selasa, 14 Januari 2020, Program Studi Minat Geoinformasi untuk Manajemen Bencana, Universitas Gadjah Mada mengadakan Kuliah lapangan 3 dengan tujuan untuk mengidentifikasi objek penelitian diikuti oleh 16 mahasiswa batch 15. Terdapat enam lokasi yang dikunjungi dalam kuliah lapangan kali ini, antara lain Desa Ngoro-oro, Embung Nglanggeran, Suaka Margasatwa Paliyan (basin Wonosari), lahan pertanian di Selopamioro, dan dataran banjir Sungai Oyo. Kuliah lapangan ini dibimbing oleh tiga dosen sekaligus yaitu Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc., Dr.rer.nat Muhammad Anggri Setiawan, M.Si., dan Dr.rer.nat. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc. Setiap lokasi pemberhentian mempunyai karakteristik wilayah dan objek penelitian yang berbeda. Rute observasi lapangan dimulai dari wilayah utara Gunung Kidul yaitu Desa Ngoro-oro, Pathuk. Kuliah lapangan ini diharapkan dapat mengasah kepekaan penelitian bagi mahasiswa dan menjadi insiprasi dalam melakukan riset lebih lanjut.
Kegiatan
Kuliah Lapangan Perencanaan Pengembangan Wilayah berbasis Pengurangan Risiko Bencana diadakan di Kali Code pada hari Kamis, 9 Januari 2020. Kuliah lapangan bersama Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D ini diikuti oleh mahasiswa pasca sarjana Geo-informasi untuk Manajemen Bencana batch 15. Kuliah dimulai dengan penjelasan berkaitan dengan potensi dan sumber daya di wilayah Code. Wilayah Code secara spasial mempunyai lokasi yang strategis dimana aksesbilitas terhadap fasilitas umum seperti sekolah, fasilitas kesehatan, tempat wisata, dan pusat perdagangan dapat diperoleh dengan mudah. Hal tersebut menyebabkan wilayah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk tinggal dan membangun permukiman. Akan tetapi, wilayah ini mempunyai potensi multi bencana seperti banjir, longsor, dan gempabumi yang harus diwaspadai. Untuk itu, konsep pengurangan risiko bencana di wilayah ini sangat penting diterapkan dalam perencanaan penataan ruangnya.
Field Lecture 2 dilaksanakan pada tanggal 19 November 2019 di wilayah Cangkringan dan Pakem. Field Lecture bersama Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc. diikuti oleh mahasiswa pasca sarjana Geo-informasi untuk Manajemen Bencana batch 15 peserta mata kuliah Natural Hazards and Resources Development. Titik lokasi pengamatan pertama adalah di dekat penambangan pasir yang memperlihatkan pola pelapisan tanah untuk mengetahui karakteristik dan proses yang terjadi. Lokasi selanjutnya adalah Bukit Klangon yang memperkenalkan hubungan antara potensi bencana dengan potensi wilayah yang dapat dimanfaatkan. Lokasi ketiga adalah sabodam di Bronggang yang mempunyai manfaat bagi masyarakat terhadap bahaya banjir lahar dan digunakan sebagai lahan pertanian. Lokasi terakhir adalah Museum Gunungapi Merapi, dimana di lokasi tersebut dijelaskan fenomena vulkanologi meliputi tipe letusan dan visualisasi akibat erupsi gunungapi Merapi tahun 2010. Tujuan dari Field Lecture ini adalah untuk mengenalkan secara langsung fenomena geografis yang berkaitan dengan karakteristik potensi sumber daya dan kebencanaan gunungapi dengan menggunakan pendekatan spasial, morfometri, proses geomorfologi, dan morfoaransemen.
Kegiatan Field Lecture 1 bersama Dr. Muhammad Anggri Setiawan, M.Si dilaksanakan pada tanggal 6 November 2019 bertempat di wilayah Candi Banyunibo, Kecamatan Prambanan. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa pasca sarjana Geo-informasi untuk Manajemen Bencana batch 15 peserta mata kuliah Natural Hazards and Resources Development. Tujuan dari Field Lecture ini adalah untuk mengenalkan secara langsung fenomena geografis yang berkaitan dengan karakteristik potensi sumber daya dan kebencanaan dengan menggunakan pendekatan identifikasi relief, material batuan, proses geomorfologi, dan jenis tanah. Field Lecture ini diakhiri dengan berfoto bersama di Spot Riyadi dengan latar belakang Kota Yogyakarta dan Gunung Merapi.