Latar Belakang
Permasalahan kebencanaan di Indonesia dan bahkan di dunia akan terus menjadi menarik untuk dikaji lebih mendalam dari waktu ke waktu. Kejadian-kejadian bencana telah dengan sendirinya meningkat baik frekuensi maupun magnitudenya seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan frekuensi dan magnitude kejadian bencana lebih diakibatkan oleh kurangnya pertimbangan perluasan wilayah pembangunan seiring dengan peningkatan kebutuhan akan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia. Pengetahuan baru akan perlunya pengelolaan sumberdaya alam yang efektif dan efisien dengan tanpa meningkatkan risiko bencana telah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan pada saat ini dan masa yang akan datang.
Perkembangan teknik informasi yang dibarengi dengan perkembangan teknik pemetaan melahirkan teknik geoinformatika yang potensial untuk dimanfaatkan dalam usaha pengurangan risiko bencana secara efektif dan efisien. Perkembangan teknik geoinformasi diperlukan di dalam penyusunan strategi kehidupan yang adaptif terhadap ancaman bencana dan kekayaan sumberdaya yang saat ini dipertimbangkan sebagai suatu hal yang dinamis.
Program S2 Geo-informasi dirancang sebagai program double degree dengan melalui system joint education berbasis pada 1 thesis yang dibimbing dan diuji secara bersama-sama dari pihak UGM dan pihak di luar negeri. Program double degree dilakukan dengan ITC-Universitas Twente dari Belanda. Ada tiga pilihan untuk lulus dari program, yaitu:
(1) full double degree,
(2) single degree UGM dengan kuliah tambahan dari univeristas partner,
(3) single degree UGM.
Pelaksanaan program S2 Geo-informasi dengan menggandeng partner dari luar negeri dimaksudkan untuk menjamin keterkinian teknik-teknik yang diberikan di dalam proses pembelajaran.
Lebih dari itu, S2 Geo-informasi yang diselenggarakan di UGM menjamin kasus-kasus yang terkini terkait dengan pengelolaan bencana dan pengembangan sumberdaya karena Indonesia dipandang sebagai sebuah laboratorium alam yang sangat besar.