Sabtu, 26 April 2025 mahasiswa Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana dan Perencanaan Spasial melaksanakan kuliah lapangan di Kalisari, Margoyoso, Salaman, Magelang. Tujuan dari kuliah lapangan tersebut adalah memperkenalkan alat survei dan mempraktekkannya. Dosen yang mendampingi yaitu Prof. Dr. rer. nat. Junun Sartohadi, M.Sc., Dr. Eng. Guruh Samodra, S.Si., M.Sc., Dr. Muhammad Anggri Setiawan, S.Si., M.Si. dan, Dr.rer.nat. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc. Mahasiswa mempraktekkan Drone Phantom 4 Pro dan Drone Mavic 3 Enterprise, serta GPS Geodetik. Pemotretan menggunakan drone dilakukan dengan membuat jalur terbang wilayah kajian sehingga menghasilkan data foto udara. Sebelum dilakukan pemotretan, dilakukan pengukuran GPS Geodetik yang digunakan untuk mengkoreksi sehingga dihasilkan foto udara yang presisi.
Untuk melakukan pendaftaran Program Pascasarjana, silakan membuat akun pendaftaran klik disini
Pada bulan Juni hingga Agustus, telah dilaksanakan penelitian oleh tim peneliti dari Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diketuai oleh Bayu D. A. Nugroho, M.Agr., Ph.D. yang mengangkat tema penilaian potensi lahan pada lembah dolina di kawasan karst Gunungsewu untuk mendukung pengembangan pertanian di daerah karst. Penelitian ini dibiayai oleh Hibah Penelitian Dosen Sekolah Pascasarjana UGM tahun 2024.
Kawasan karst Gunungkidul dianggap marjinal akibat keterbatasan air yang menyebabkan budidaya pertanian kurang optimal. Kondisi ini berdampak langsung pada ekonomi masyarakat setempat dan mengancam ketahanan pangan lokal. Namun, lembah dolina di wilayah ini memiliki potensi lahan yang menarik untuk dikembangkan guna mendukung keberlanjutan pertanian di kawasan karst.
Untuk melakukan pendaftaran Program Pascasarjana, silakan membuat akun pendaftaran klik disini
Mahasiswa Geo-Informasi untuk manajemen bencana untuk kesekian kalinya melaksanakan kuliah lapangan pada hari Sabtu, 9 Maret 2024. Kuliah lapangan dilaksanakan di Dusun Kalisari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang termasuk dalam unit analisis DAS Bompon. Beberapa materi terkait sistem lahan, kebencanaan, dan kondisi sosial-ekomoni disampaikan oleh empat dosen pengajar yakni:
- Dr. Eng. Guruh Samodra, M.Sc.
- Dr. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc.
- Dr. Indranova Suhendro, S.T., M.Sc.
- Bondan Galih Dewanto, S.T., M.S.
Kuliah lapangan yang dilaksanakan dalam modul field work and studio ini dilaksanakan untuk mengakomodasi beberapa tujuan. Goal utama dilaksanakan kuliah ini adalah mahasiswa mampu melaksanakan pengamatan lapangan terkait minat riset dalam suatu unit analisis. Selain itu, mahasiswa juga diharapakan mampu mengakusisi data lapangan menggunakan seperangkat alat survei. Terdapat dua alat survey yang diperagakan yakni GPS Geodetic dan Sistem Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak (SPUKTA).
Untuk melakukan pendaftaran Program Pascasarjana, silakan membuat akun pendaftaran Klik di sini
Minat Geo-Informasi untuk manajemen bencana, Sekolah Pascasarjana UGM telah melaksanakan kuliah lapangan di Kampung Kali Code pada tanggal 9 Januari 2024. Kuliah lapangan ini dilaksanakan dalam modul Perencanaan Pengembangan Wilayah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana yang dipimpin langsung oleh Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. Adapun tujuan kuliah lapangan ini adalah memperkenalkan mahasiswa terhadap hubungan antar pola ruang dengan ancaman bencana di bantaran Kali Code.
Selama kuliah lapangan Prof. Bakti menyampaikan bahwa regional growth merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan wilayah akan semakin kompleks, terutama di kawasan perkotaan. Salah satu contoh kasus tersebut terjadi di bantaran Kali Code Yogyakarta. Kawasan bantaran sungai yang seharusnya difungsikan sebagai kawasan “steril” terhadap permukiman mau tidak mau digunakan sebagai kawasan permukiman. Berdasarkan kondisi tersebut beberapa pendekatan dilakukan sebagai bentuk adaptasi wilayah terhadap kondisi geografis bantaran Kali Code.
Kuliah lapangan hari kedua dilaksanakan dengan cara kunjungan instansi terkait penelitian dan kebencaaan di Kabupaten Pacitan. Kunjungan pertama dilaksanakan di kantor Bappedalitabang Kabupaten Pacitan. Selama kunjungan instansi, Bappedalitabang menyampaikan arah perencanaan wilayah Kabupaten Pacitan melalui Rencana Pembanguna Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pemaparan juga disertai diskusi potensi riset yang dapat dilakukan di Kabupaten Pacitan. Adapun penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan di kabupaten ini.
Blok Natural Hazard and Resource Development merupakan salah satu mata kuliah blok yang diajarkan di minta studi Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana. Dalam rangka memperkaya khazanah keilmuan, minat studi melaksanakan kuliah lapangan selama dua hari yakni pada tanggal 9 dan 10 Desember 2023. Kuliah lapangan dilakasanakan di sepanjang jalur Yogyakarta – Pacitan yang diwakili oleh beberapa stop site. Adapun titik kunjungan tersebut antara lain:
- Kaki bukit Baturagung
- Gunungapi Purba Nglanggeran
- Basin Wonosari
- Bengawan Solo Purba
- Goa Gong Pacitan
- Kantor Bappedalitbang Kabupaten Pacitan
- Kantor BPBD Kabupaten Pacitan
Kuliah lapangan hari pertama dilaksanakan untuk memahami kondisi lapangan kaitannya dengan sumber bencana dan potensi sumber daya. Berbeda dengan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan, dalam kuliah lapangan modul ini mahasiswa diberikan pemahaman bahwa setiap kejadian bencana terdapat potensi ikutan yang dapat dimanfaatkan oleh manuasia. Sudut pandang yang berbeda terkait bencana perlu disampaikan sehingga sumber daya yang dihasilkan mampu dioptimalkan secara baik.
Minat Studi Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana melaksanakan kuliah lapangan (fieldwork) sebagai pendalaman materi mata kuliah Ilmu Kebumian untuk Penilaian Bencana Alam ke beberapa lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarata pada hari Sabtu, 2 September 2023. Enam stopsite menjadi tujuan kuliah lapangan yang bertujuan untuk mengenalkan morfologi, material, dan proses yang sedang berlangsung ini. Adapun enam stopsite tersebut adalah Bunker Kaliadem, Bukit Klangon, Area tambang pasir Kali Gendol, Sabo DAM Bronggang, Tekuk lereng (Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya) dan Candi Plaosan.