Minat Geo-Informasi untuk manajemen bencana, Sekolah Pascasarjana UGM telah melaksanakan kuliah lapangan di Kampung Kali Code pada tanggal 9 Januari 2024. Kuliah lapangan ini dilaksanakan dalam modul Perencanaan Pengembangan Wilayah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana yang dipimpin langsung oleh Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. Adapun tujuan kuliah lapangan ini adalah memperkenalkan mahasiswa terhadap hubungan antar pola ruang dengan ancaman bencana di bantaran Kali Code.
Selama kuliah lapangan Prof. Bakti menyampaikan bahwa regional growth merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan wilayah akan semakin kompleks, terutama di kawasan perkotaan. Salah satu contoh kasus tersebut terjadi di bantaran Kali Code Yogyakarta. Kawasan bantaran sungai yang seharusnya difungsikan sebagai kawasan “steril” terhadap permukiman mau tidak mau digunakan sebagai kawasan permukiman. Berdasarkan kondisi tersebut beberapa pendekatan dilakukan sebagai bentuk adaptasi wilayah terhadap kondisi geografis bantaran Kali Code.
Salah satu bentuk adaptasi yang dlakukan adalah dengan mengacu kepada SDGs Nomor 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan. Terdapat empat aspek yang perlu diperhatikan yakni inklusif, aman, tangguh, berkelanjutan. Aspek inklusif mengedepankan prinsip “no one left behind” atau lingkungan yang ramah bagi semua orang. Aspek aman mengedepankan pengelolaan risiko sehingga menciptakan keamaan lingkungan, fisik, dan sosial. Aspek tangguh mengedepankan suatu wilayah tetap dapat menjalankan fungsinya sekalipun terjadi ancaman bencana. Aspek berkelanjutan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang.