Program Studi Minat Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana Sekolah Pasca Sarjana UGM melaksanakan kegiatan lapangan pengenalan alat survei di DAS Bompon, Magelang selama 2 hari pada tanggal 18-19 Maret 2023. Kegiatan lapangan ini dipimpin oleh Dosen pengampu, Prof. Junun Sartohadi dan tim asisten yang dipimpin oleh Ridho Darmawan, M.Sc. Terdapat 2 alat yang akan digunakan dalam kegiatan lapangan ini yaitu UAV dan GPS Geodetik. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan manajemen survei dan mengoperasikan peralatan survei lapangan sebagai bekal dalam penelitian.
Kegiatan hari pertama dimulai dengan penjelasan singkat mengenai DAS Bompon oleh Prof. Junun Sartohadi. “DAS Bompon merupakan wilayah yang memiliki tanah yang unik. Ketebalan tanah di DAS Bompon berkisar dari 100-200 m. Meskipun terletak di kaki Gunung Sumbing bagian selatan, tanah dari DAS Bompon bukan berasal dari hasil erosi Gunung Sumbing, melainkan erosi dari pegunungan menoreh yang terletak di selatan DAS Bompon.” Ungkap Prof Junun pada salah satu materi pengenalan DAS Bompon. Pada akhir akhir materi diberikan morfologi apa saja yang akan ditemui dalam kegiatan lapangan 2 hari kedepan.
Stop site pertama pada kegiatan lapangan hari pertama adalah Kampus Transbulen dengan materi pengenalan dan penggunaan GPS Geodetik. Prof. Junun Sartohadi dan tim asisten menjelaskan fungsi dari setiap komponen GPS hingga cara melakukan pengukuran.
Pada akhir sesi setiap mahasiswa akan diarahkan untuk melakukan pengukuran menggunakan metode real time kinematic (RTK). Dijelaskan pula, bahwa tujuan penggunaan GPS pada kegiatan lapangan ini adalah untuk pembuatan Ground Control Point (GCP) pada pengukuran foto udara.Prof. Junun memberikan penjelasan singkat mengenai proses erosi dan terbentuknya parit pada suatu morfologi pada perjalanan menuju stop site kedua. Mahasiswa diberikan penjelasan mengenai cara melakukan survei foto udara yang didamping oleh dosen dan asisten. Mahasiswa geoinfo melakukan pengambilan foto udara serta pembuatan titik GCP pada stop site kedua. Selepas pengambilan foto udara mahasiswa geoinfo kembali ke base camp dan kegiatan hari pertama ditutup dengan kuliah malam dari Profesor Junun dan tutorial pengolahan data foto udara oleh asisten.
Kegiatan lapangan hari kedua dibuka dengan briefing pagi oleh Prof. Junun dan dilanjutkan dengan melihat proses hidrologi, sedimentasi, dan erosi yang terjadi di DAS Bompon. Pada akhir kegiatan lapangan hari kedua, mahasiswa geoinfo melakukan pemotretan menggunakan UAV pada suatu lereng yang dijadikan kebun durian, untuk analisis keberadaan parit sebagai salah satu pemicu longsor.