Calon Mahasiswa Double Degree UGM-ITC tahun 2015/2016 “Berawal dari mimpi, diikuti dengan usaha dan doa”

“Berawal dari mimpi, diikuti dengan usaha dan doa”

Lufti Gita Iriani, generasi muda Kabupaten Kulon Progo yang dilahirkan pada tanggal 14 April 1993. Pada tahun 2010, mulai merajut mimpi di Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada dengan konsentrasi di bidang Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi.Selama menempuh masa studi, timbul ambisi dan keinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ditambah lagi dengan semakin meningkatnya tuntutan pendidikan di dunia kerja dan pandangan sebelah mata oleh sebagian orang yang menganggap lemah lulusan D3. Dengan mengikuti apa kata hati dan ambisi, Gita melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2013 dengan konsentrasi di bidang Geografi.

Berawal dari ketertarikan pada mata kuliah terkait kebencanaan dan beberapa kasus bencana yang sering terjadi di Indonesia, melanjutkan kembali untuk menekuni ilmu di bidang kebencanaan dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hingga kemudian, pada tahun 2015 mendapatkan informasi tentang beasiswa unggulan kemendikbud yang memberikan kesempatan pada lulusan dari universitas manapun yang telah terakreditasi BANPT – A untuk menempuh program double degree di Universitas Gadjah Mada dan ITC – University of Twente dengan konsentrasi di bidang yang sesuai dengan ketertarikannya yaitu Geo Information for Spatial Planning and Disaster Risk Management. Ia dan satu temannya akan berangkat pada pertengahan April Mendatang sampai awal September 2016.

Dengan segala niat, usaha, doa dan dukungan yang tak henti-henti nya dari orang tua, Gita mendapatkan kesempatan besar dari Allah SWT untuk menuntut ilmu di jenjang pendidikan yang lebih tinggi di 2 universitas tersebut.  Kesempatan emas untuk mewujudkan mimpi terbesarnya,Ia tertarik pada bahaya tsunami dan upaya mitigasinya terkait pembuatan rencana ruang evakuasi. Berharap, ilmu yang akan diraih baik itu dari ITC maupun Universitas Gadjah Mada bisa bermanfaat untuk mengurangi kerugian yang terjadi pasca bencana mengingat masih kurang optimalnya upaya mitigasi di Indonesia.