Kondisi pandemi COVID-19 membuat perkuliahan di minat studi Geo-Info tidak memungkinkan untuk dilakukan di dalam kelas. Adaptasi perkuliahan di Geo-Info dilakukan dengan merubah sistem perkuliahan tatap muka menjadi sistem perkuliahan dalam jaringan (daring) melalui berbagai macam aplikasi video conference. Sejak awal ajaran baru tahun 2020, pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh. Oleh karena itu, banyak dari mahasiswa Geo-Info angkatan ke-16 yang memilih untuk mengikuti perkuliahan dari tempatnya masing-masing.
2020
Minat Studi Geo-Info menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) Disaster Management Planning Angkatan XI yang dibuka pada tanggal 12 Oktober 2020. Kegiatan diklat dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom pada tanggal 12-23 Oktober 2020 . Diklat ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama Sekolah Pascasarjana UGM Dr. Hilda Ismail, Apt., M.Si., Pengelola Minat Studi Geo-Info Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc., dan Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Pusbindiklatren Bappenas Wignyo Adoyoso, S.Sos,. M.A., Ph.D.
Pada hari Kamis, 5 Maret 2020, Program Studi Minat Geoinformasi untuk Manajemen Bencana kembali mengadakan kegiatan lapangan berupa Field Work di Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan penggunaan alat survei yang mendukung penelitian di bidang geoinformasi kepada mahasiswa. Field Work dilaksanakan bersama dosen pengajar antara lain Dr.rer.nat Muhammad Anggri Setiawan, M.Si, Dr. Eng. Guruh Samodra, S.Si., M.Sc., dan Dr. Ngadisih, STP., M.Sc. dibantu oleh asisten dari tim surveyor berpengalaman. Alat-alat survei yang dikenalkan kepada mahasiswa adalah GPS Geodetik beserta kelengkapannya dan UAV untuk pemotretan udara. Akan tetapi, karena faktor cuaca yang kurang mendukung pemotretan menggunakan UAV tidak dilaksanakan sehingga kegiatan hanya fokus pada pengukuran koordinat detail menggunakan GPS Geodetik.
Program Studi Minat Geoinformasi untuk Manajemen Bencana, Universitas Gadjah Mada mengadakan Kuliah lapangan 4 melanjutkan Kuliah Lapangan sebelumnya yaitu identifikasi objek penelitian bagi para mahasiswa selama dua hari pada tanggal 21-22 Januari 2020. Wilayah yang menjadi objek observasi pada Kuliah lapangan ini meliputi empat Kabupaten yaitu Bantul, Kulon Progo, Purworejo, dan Magelang. Kuliah Lapangan dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc. dan Dr.rer.nat Muhammad Anggri Setiawan, M.Si. Pada hari pertama mahasiswa batch 15 Program Studi Minat Geoinformasi beserta dosen mengunjungi Laboratorium Geospasial yang berada di Parangtritis, Bantul dan melihat beberapa koleksi yang dimiliki oleh Laboratorium serta menyaksikan video dokumenter tentang Gumuk Pasir. Observasi dilanjutkan ke lokasi Embung Bembem yang terletak di Purwosari, Gunung Kidul dan kemudian menuju Bandara baru YIA di Kulon Progo. Hari pertama diakhiri dengan kunjungan peserta Kuliah Lapangan ke Bappeda Kabupaten Purworejo dan langsung menuju Laboratorium Alam, Bompon, Magelang untuk bermalam serta mempersiapkan kegiatan pada hari berikutnya.
Pada hari Selasa, 14 Januari 2020, Program Studi Minat Geoinformasi untuk Manajemen Bencana, Universitas Gadjah Mada mengadakan Kuliah lapangan 3 dengan tujuan untuk mengidentifikasi objek penelitian diikuti oleh 16 mahasiswa batch 15. Terdapat enam lokasi yang dikunjungi dalam kuliah lapangan kali ini, antara lain Desa Ngoro-oro, Embung Nglanggeran, Suaka Margasatwa Paliyan (basin Wonosari), lahan pertanian di Selopamioro, dan dataran banjir Sungai Oyo. Kuliah lapangan ini dibimbing oleh tiga dosen sekaligus yaitu Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc., Dr.rer.nat Muhammad Anggri Setiawan, M.Si., dan Dr.rer.nat. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc. Setiap lokasi pemberhentian mempunyai karakteristik wilayah dan objek penelitian yang berbeda. Rute observasi lapangan dimulai dari wilayah utara Gunung Kidul yaitu Desa Ngoro-oro, Pathuk. Kuliah lapangan ini diharapkan dapat mengasah kepekaan penelitian bagi mahasiswa dan menjadi insiprasi dalam melakukan riset lebih lanjut.
Kuliah Lapangan Perencanaan Pengembangan Wilayah berbasis Pengurangan Risiko Bencana diadakan di Kali Code pada hari Kamis, 9 Januari 2020. Kuliah lapangan bersama Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D ini diikuti oleh mahasiswa pasca sarjana Geo-informasi untuk Manajemen Bencana batch 15. Kuliah dimulai dengan penjelasan berkaitan dengan potensi dan sumber daya di wilayah Code. Wilayah Code secara spasial mempunyai lokasi yang strategis dimana aksesbilitas terhadap fasilitas umum seperti sekolah, fasilitas kesehatan, tempat wisata, dan pusat perdagangan dapat diperoleh dengan mudah. Hal tersebut menyebabkan wilayah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk tinggal dan membangun permukiman. Akan tetapi, wilayah ini mempunyai potensi multi bencana seperti banjir, longsor, dan gempabumi yang harus diwaspadai. Untuk itu, konsep pengurangan risiko bencana di wilayah ini sangat penting diterapkan dalam perencanaan penataan ruangnya.