• Tentang UGM
  • Tentang SPs
  • Pusat TI
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Geo-Informasi untuk Manajemen Bencana dan Perencanaan Spasial
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Lokasi
  • Akademik
    • Dosen Pengajar
    • Mata Kuliah
    • Kalender Akademik
  • Kontak
  • Galeri
  • Beranda
  • Artikel
  • PENGENALAN ALAT SURVEI MODUL FIELD WORK AND STUDIO

PENGENALAN ALAT SURVEI MODUL FIELD WORK AND STUDIO

  • Artikel
  • 18 Maret 2024, 10.30
  • Oleh: Admin
  • 0
PENGENALAN ALAT SURVEI MODUL FIELD WORK AND STUDIO

Mahasiswa Geo-Informasi untuk manajemen bencana untuk kesekian kalinya melaksanakan kuliah lapangan pada hari Sabtu, 9 Maret 2024. Kuliah lapangan dilaksanakan di Dusun Kalisari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang yang termasuk dalam unit analisis DAS Bompon. Beberapa materi terkait sistem lahan, kebencanaan, dan kondisi sosial-ekomoni disampaikan oleh empat dosen pengajar yakni:

  1. Dr. Eng. Guruh Samodra, M.Sc.
  2. Dr. Arry Retnowati, S.Si., M.Sc.
  3. Dr. Indranova Suhendro, S.T., M.Sc.
  4. Bondan Galih Dewanto, S.T., M.S.

Kuliah lapangan yang dilaksanakan dalam modul  field work and studio ini dilaksanakan untuk mengakomodasi beberapa tujuan. Goal utama dilaksanakan kuliah ini adalah mahasiswa mampu melaksanakan pengamatan lapangan terkait minat riset dalam suatu unit analisis. Selain itu, mahasiswa juga diharapakan mampu mengakusisi data lapangan menggunakan seperangkat alat survei. Terdapat dua alat survey yang diperagakan yakni GPS Geodetic dan Sistem Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak (SPUKTA).

Pengenalan alat-alat survei

Secara umum pengamatan lapangan dilakukan di dua stopsite yakni titik longsor lahan dan titik batuan dasar. Kunjungan titik pertama mahasiswa dapat meninjau fenomena longsor berdasarkan material, trigger event, dan kaitannya dengan kondisi sosial -ekonomi. Pada stopsite pertama ini mahasiswa secara praktis memeroleh materi akusisi data GPS dan foto udara. Selanjutnya, di stopsite kedua mahasiswa diajak untuk mengenal proses pembentukan material tanah tebal yang ada di lokasi kajian. Dr. Indranova menyampaikan setidaknya terdapat dua penyebab tebalnya tanah di wilayah ini yakni endapan material erupsi gunung sumbing purba dan reaksi oksidasi antara batuan dasar dengan air. Dr. Guruh juga menyampaikan tidak menutup kemungkinan adanya alterasi terhadap batuan dasar sehingga mampu “memasak” batuan menjadi material tanah, sekalipun statement tersebut masih berupa teori.

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Pengenalan Peralatan Pengambilan Foto Udara di Kalisari, Magelang
  • Jadwal Penerimaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Semester Gasal TA 2025/2026
  • Penelitian Dosen UGM Bersama Mahasiswa Geo-Informasi Ungkap Peluang Pertanian Berkelanjutan di Kawasan Karst
  • JADWAL PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA SEMESTER GENAP TA 2024/2025
  • PENGENALAN ALAT SURVEI MODUL FIELD WORK AND STUDIO
Universitas Gadjah Mada

Sekretariat : Gedung Pascasarjana Lantai 3, Ruang 304,

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta 55281
Telp : 0274 – 564239 (ext. 305)
HP : 0812 2718 2767 (Indri)
E-mail : geo-info.pasca@ugm.ac.id

Ig: geoinfo.ugm

© 2020 Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju